Seperti post Beyond sebelumnya, setiap seminggu sekali Beyond akan membagikan hal-hal yang berhubungan tentang fashion dan dunia per-jahitan .
Pakaian itu memiliki beragam motif dan
pola , Tidak hanya mengandalkan pola dan motif bahan, suatu potong
pakaian akan terlihat indah jika menggunakan bahan yang tepat dan nyaman
bagi penggunanya.
Pembuatan suatu pakaian bermula dari serat (Fiber). Serat
pakaian pada umumnya terdiri dari dua macam yaitu serat alami dan serat
sintetis. Contoh dari serat alami adalah cotton, silk, wool, dll. Contoh
dari serat sintetis adalah nylon, polyester, rayon dsb.
Dari serat-serat tersebut diolah menjadi benang (Yarn) yang ketika “digabungkan” akan menjadi kain (Fabric), disini termasuk juga rajutan (knit) ataupun tenunan (woven).
Dari kain inilah lahir pakaian yang kita kenakan sehari-hari. Serat
(benang) tersebut pun bisa dikombinasikan satu dengan yang lainnya
sehingga menghasilkan jenis kain yang beragam.
Berikut Beyond akan mengupas jenis - jenis kain berdasarkan motif dan karakteristiknya .
1. Katun (Cotton)
Bahan yang terbuat dari serat kapas ini sering dipakai untuk
dijadikan potongan pakaian dan paling banyak diminati. Bahan ini sudah
digunakan berabad-abad karena seratnya yang ringan namun kuat. Beberapa
kelebihan dan kekurangan kain katun adalah:
Kelebihan
– Tidak kisut jika dicuci
– Tidak luntur (khususnya untuk kain berwarna)- Tidak berbulu
– Dapat menyerap keringat
– Bahan yang mudah untuk disablon
Kekurangan
– Mudah kusut
– Gampang berjamur
– Bahannya sedikit kaku dan dingin
Cara merawat bahan katun:
– Usahakan selalu menggunakan air dingin saat mencuci,
– Jangan rendam lebih dari dua jam pada air bedeterjen karena akan membuat bahan rusak,
– Jangan menjemur di panas matahari langsung namun ditempat yang lebih teduh dengan sinar sedikit,
– Lebih baik gantungkan baju saat penyimpanan karena bahannya yang mudah kusut.
Bahan katun juga memiliki beberapa tipe :
1. Katun Biasa: Bahan katun yang agak
kaku, sedikit tipis, dan tidak stretch. Biasanya memiliki daya serap
yang sedang hingga bagus. Harga pun relatif lebih murah dengan motif
bahan seputaran polos, garis, bunga-bunga, ataupun abstark.
2. Katun Jepang: Bahan ini terbuat dari
combed 100% full cotton. Bahan ini memiliki tekstur yang halus dengan
daya serap yang sangat bagus. Harganya pun relatif mahal. Biasanya bahan
ini dipakai untuk sprei.
3. Katun Paris: Sebenarnya kualitas katun
paris hampir sama dengan katun jepang hanya lebih tipis saja. Yang
pasti daya serapnya bagus sehingga harga pun mahal. Biasanya bahan ini
dipakai untuk blouse wanita ataupun kerudung.
4. Katun Silk: Katun ini dinamakan ‘silk’
karena memiliki permukaan yang mengkilap. Sayangnya daya serap
keringatnya paling rendah. Tapi kilap bahan ini tidak hilang setelah di
cuci. Harganya lebih mahal dari katun biasa tapi tetap lebih murah
dari katun jepang. Sekarang mulai banyak pakaian seperti dress dan rok
yang menggunakan bahan ini.
2. Rayon
Seperti yang ditunjukkan dalam infografik
diatas, bahan ini berserat sintetik rayon yang terbuat dari kayu yang
kadar selulosanya tinggi. Biasanya bahan ini bahan yang ‘jatuh’, lembut,
dan memiliki daya serap yang baik.
Cara merawat bahan rayon:
Kebanyakan bahan rayon di dry-clean, tp
ada juga yg bisa dicuci dengan tangan atau mesin caranya, gunakan sabun
cuci, kucek pelan dan basuh dengan air hangat. Jangan
dipelintir/diperas.
3. Spandex
Spandex terkenal dengan nama ‘Lycra’ yang
merupakan trademark brand dari Du Pont. Bahan ini bersifat elastis,
kuat, dan memiliki ketahanan gosokan yang tinggi. Spandex ini elastis
dengan elastisitas bisa mencapai 5 kali bahan dasarnya tanpa kerusakan
serta bahan yang baik untuk menyerap keringat. Biasanya bahan ini
dipakai sebagai baju olahraga namun sekarang sudah banyak blouse atau
blazer wanita yang terbuat dari bahan spandex ini. Bahan spandex juga
memiliki banyak tipe, ada yang campuran dengan rayon ada yang spandex
murni.
Cara merawat bahan spandex: Pada umumnya
spandex murni (biasa) tidak mudah rusak sehingga aman dicuci dalam waktu
lama, hanya saat menyetrika harus dalam posisi low atau medium
temperature.
Cara merawat bahan spandex rayon:
perlakukan sama dengan bahan rayon terutama saat merendam tidak boleh
lebih dari satu jam dan tidak boleh diatas suhu 60 derajat karena dapat
merusak serat kain atau membuat kain ‘berbulu’.
4. Brokat
Brokat berasal dari kata Broccato yang berarti kain yang disulam.
Biasanya bahan ini dipakai untuk pakaian
yang lebih formal karena terkesan mewah dan elegan. Karena banyak bahan
brokat yang dibuat dengan paduan bahan sutra ataupun diberikan ornamen
yang mewah seperti benang bewarna silver ataupun emas. Contoh pakaian
dengan bahan ini adalah pakaian pesta, kebaya, bahkan baju pernikahan.
Cara merawat bahan brokat:
– Saat mencuci jangan gunakan mesin cuci,
– Jika terkena noda, gunakan jeruk nipis hingga meresap sebelum direndam dengan deterjen,- Jangan meremas atau memeras brokat,
– Jangan dijemur dibawah sinar matahari langsung,
– Bahan tidak perlu disetrika karena akan merubah tekstur, cukup digantungkan,
– Bahan ini rentan ngengat, sehingga perlu kapur barus didalam lemari untuk mencegahnya.
5. Chiffon
Kain Chiffon adalah bahan yang sangat
lembut, halus, transparan, dan ‘jatuh’ mengikuti bentuk badan. Karenanya
kain ini tidak disarankan untuk digunakan oleh orang yang berbadan
gemuk. Bahan ini terkadang sangat panas bila digunakan namun memberikan
kesan yang anggun pada si pemakai. Biasanya bahan ini digunakan sebagai
dress, blouse, selendang, bahkan pelengkap kebaya ataupun tudung kepala.
Cara merawat bahan Chiffon:
– Sebaiknya dicuci secara manual dengan air sedikit hangat,
– Jangan gabungkan bahan ini dengan warna lainnya karena mudah menyerap warna,
– Jangan diperas,
– Saat dicuci bahan akan susut tapi sudah dipastikan potongannya oleh si
pembuat pakaian,- Setrika dengan temperature yang rendah.
Demikianlah 5 kain pertama yang sering dipakai dalam membuat pakaian.
Akan saya lanjutkan lagi di part kedua. Artikel ini diambil
dari berbagai sumber yang saya temukan setelah googling. Mudah-mudahan
bermanfaat bagi para pembaca. Silahkan jika ada yang ingin ditambahkan
atau ternyata ada pemahaman yang kurang benar terhadap jenis-jenis kain
tersebut diatas.